Warga melihat rumah milik Apep yang ambruk akibat gempa di RT 01 RW 03, Kelurahan Cipameungpeuk, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Senin (1/1/2024). (Sumber: Tribun Jabar/Gani Kurniawan)
Penulis : Fiqih Rahmawati | Editor : Gading Persada
BANDUNG, KOMPAS.TV – Sejak Minggu (31/12/2023) hingga Senin (1/1/2024), tercatat ada enam kali gempabumi yang mengguncang Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Hal ini disampaikan oleh Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono yang mengatakan terdapat beberapa kali gempa susulan.
“Hingga pukul 21.15 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi enam kali aktivitas gempabumi di Sumedang,” kata Daryono, Senin.
Baca Juga: Akibat Gempa Susulan Sumedang Senin Malam: Puluhan Rumah Rusak hingga Cerita Kepanikan di RSUD
Gempa pertama terjadi pada Minggu atau malam tahun baru dengan kekuatan magnitudo 4,8 dan kedalaman 5 kilometer. Pada Senin malam, gempa susulan terjadi dengan magnitudo 4,5 dan kedalaman 10 kilometer.
Akibat gempa susulan yang terus terjadi, sejumlah bangunan rusak sehingga ratusan warga mengungsi. Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin mengatakan bahwa lebih dari 500 warga mengungsi.
“Ya kemarin gempa lagi dan ada beberapa kerusakan lagi pada bangunan rumah dan dan total pengungsi 518 orang,” kata Bey di Kabupaten Bandung, Selasa (2/1/2024).
Adapun bangunan yang rusak hampir 500 unit, terdiri dari 303 unit rumah rusak ringan, 92 rumah rusak sedang, 69 rumah rusak berat, serta 14 fasilitas pendidikan, tujuh tempat ibadah dan sarana umum.
Selain itu, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan fasilitas lainnya dilaporkan mengalami keretakan struktur bangunan akibat gempa.
Bey mengatakan bahwa para pasien sudah bisa kembali ke ruang perawatan. Namun, tak sedikit pasien yang memiliki dirawat di luar bangunan rumah sakit karena trauma.
Baca Juga: Los Angeles Diguncang Gempa M 4,1, Seismolog: Tidak Berhubungan dengan Jepang
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumedang bekerja sama untuk menangani hal tersebut.
Koordinasi dengan Kementerian https://surinamecop.com Kesehatan (Kemenkes) juga dilakukan sehubungan dengan permintaan tenda standar kesehatan untuk perawatan dan operasi di luar rumah sakit.
“Hari ini Kemenkes akan mengirimkan dua tenda untuk opname dan satu untuk tenda ruang operasi yang memang standarnya kesehatan, bukan tenda pengungsi, digunakan untuk pasien, tenda khusus rumah sakit,” ucap Bey.