Sumedang Diguncang 6 Kali Gempa, 400 Bangunan Rusak, 500 Orang Mengungsi

sumedang-diguncang-6-kali-gempa-400-bangunan-rusak-500-orang-mengungsi

Warga melihat rumah milik Apep yang ambruk akibat gempa di RT 01 RW 03, Kelurahan Cipameungpeuk, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Senin (1/1/2024). (Sumber: Tribun Jabar/Gani Kurniawan)

Penulis : Fiqih Rahmawati | Editor : Gading Persada

BANDUNG, KOMPAS.TV – Sejak Minggu (31/12/2023) hingga Senin (1/1/2024), tercatat ada enam kali gempabumi yang mengguncang Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Hal ini disampaikan oleh Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono yang mengatakan terdapat beberapa kali gempa susulan.

“Hingga pukul 21.15 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi enam kali aktivitas gempabumi di Sumedang,” kata Daryono, Senin.

Baca Juga: Akibat Gempa Susulan Sumedang Senin Malam: Puluhan Rumah Rusak hingga Cerita Kepanikan di RSUD

Gempa pertama terjadi pada Minggu atau malam tahun baru dengan kekuatan magnitudo 4,8 dan kedalaman 5 kilometer. Pada Senin malam, gempa susulan terjadi dengan magnitudo 4,5 dan kedalaman 10 kilometer.

Akibat gempa susulan yang terus terjadi, sejumlah bangunan rusak sehingga ratusan warga mengungsi. Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin mengatakan bahwa lebih dari 500 warga mengungsi.

“Ya kemarin gempa lagi dan ada beberapa kerusakan lagi pada bangunan rumah dan dan total pengungsi 518 orang,” kata Bey di Kabupaten Bandung, Selasa (2/1/2024).

Adapun bangunan yang rusak hampir 500 unit, terdiri dari 303 unit rumah rusak ringan, 92 rumah rusak sedang, 69 rumah rusak berat, serta 14 fasilitas pendidikan, tujuh tempat ibadah dan sarana umum.

Selain itu, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan fasilitas lainnya dilaporkan mengalami keretakan struktur bangunan akibat gempa.

Bey mengatakan bahwa para pasien sudah bisa kembali ke ruang perawatan. Namun, tak sedikit pasien yang memiliki dirawat di luar bangunan rumah sakit karena trauma.

Baca Juga: Los Angeles Diguncang Gempa M 4,1, Seismolog: Tidak Berhubungan dengan Jepang

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumedang bekerja sama untuk menangani hal tersebut.

Koordinasi dengan Kementerian https://surinamecop.com Kesehatan (Kemenkes) juga dilakukan sehubungan dengan permintaan tenda standar kesehatan untuk perawatan dan operasi di luar rumah sakit.

“Hari ini Kemenkes akan mengirimkan dua tenda untuk opname dan satu untuk tenda ruang operasi yang memang standarnya kesehatan, bukan tenda pengungsi, digunakan untuk pasien, tenda khusus rumah sakit,” ucap Bey.

Region Head PTPN IV Regional V: Stunting adalah Musuh Bersama yang Harus Diperangi

region-head-ptpn-iv-regional-v-stunting-adalah-musuh-bersama-yang-harus-diperangi

PTPN IV Regional V Bagikan Paket Bantuan Cegah Stunting (Sumber: PTPN Group)

Penulis : KompasTV Pontianak

SANGGAU, KOMPAS.TV – PT Perkebunan Nusantara IV Regional V (eks PTPN XIII) berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan barat (Kalbar) menyerahkan bantuan paket stunting kepada masyarakat di sekitar area operasional perusahaan, tepatnya di Di Desa Semerangkai, Kabupaten Sanggau. Penyerahan bantuan ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung program penanggulangan stunting, khususnya di Kalbar setelah sebelumnya PTPN IV Regional V Bersama BPKP Provinsi Kalimantan Barat menyalurkan bantuan paket stunting di Desa Melobok, Kabupaten Sanggau.

Acara penyerahan bantuan ini dilaksanakan di Mess Kebun Rimba Belian, Sabtu (30/12/2023) yang dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau Ginting, S.Si, Apt, MKM mewakili Pj. Gubernur Kalimantan Barat bersama Board of Region Management PTPN IV Regional V yaitu Region Head PTPN IV Regional V Khayamuddin Panjaitan, SEVP Operation I Oshutri Anwar, SEVP Business Support Muhammad Zulham Rambe, serta Kepala Puskesmas Kecamatan Kapuas dr Yuliana Yuli Exlasia dan Kepala Desa Semerangkai Rusdianto, S.Pd.

PTPN IV Regional V Bagikan Paket Bantuan Cegah Stunting (Sumber: PTPN Group)

Dalam sambutannya, Region Head PTPN IV Regional V, Khayamuddin Panjaitan, menyampaikan rasa syukur dan komitmen perusahaan untuk terus berperan aktif dalam membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar operasional perusahaan. Hal ini dilakukan untuk memperkuat upaya penanganan stunting dengan mendukung Program Prioritas Nasional menuju Indonesia Emas tahun 2045.

Adapun pemberian paket bantuan yang kami berikan terdiri dari beras, minyak goreng, telur, kacang hijau, gula dan susu untuk diberikan kepada Masyarakat Desa Semerangkai sebanyak 150 paket.

“Langkah-langkah ini diambil untuk memastikan kesehatan dan perkembangan optimal anak-anak Indonesia sebagai bagian dari visi Indonesia emas pada tahun 2045,” katanya.

“Penyerahan bantuan paket stunting ini adalah langkah konkret kami dalam mendukung kesehatan dan pertumbuhan generasi Indonesia,” terangnya.

PTPN IV Regional V Bagikan Paket Bantuan Cegah Stunting (Sumber: PTPN Group)

Kepala Dinas Kesehatan Sanggau, Ginting memastikan bahwa Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk terus memprioritaskan penanganan stunting sebagai bagian integral dari upaya mencapai Indonesia Emas 2045.

Pihaknya berterimakasih kepada PTPN IV Regional V yang telah mendukung program pengentasan stunting di Kabupaten Sanggau.

Terkait data balita di Desa Semerangkai, dirinya mengatakan bahwa data tersebut harus terus diperbarui. Dirinya juga mengajak masyarakat desa untuk mengunjungi posyandu, dan terus meningkatkan edukasi kepada para orang tua.

Menyambut bantuan ini, Fitriani Suhesti salah satu masyarakat penerima manfaat menyambut baik bantuan ini dan mengungkapkan rasa terima kasih mereka kepada perusahaan atas perhatian dan kontribusi nyata dalam penanggulangan stunting di wilayah tersebut.

PTPN IV Regional V Bagikan Paket Bantuan Cegah Stunting (Sumber: PTPN Group)

Sementara Kepala Desa Semerangkai https://clasicccop.com Rusdianto, S.Pd menyampaikan harapannya ke depan agar PTPN IV Regional V semakin bertumbuh sehingga dapat memberikan bantuan-bantuan lainnya secara berkelanjutan untuk Masyarakat, tutupnya. (*)

Update Kasus Penemuan 2 Mayat di Blitar: Identitas Terungkap, Satu Pekerja Diperiksa Polisi

update-kasus-penemuan-2-mayat-di-blitar-identitas-terungkap-satu-pekerja-diperiksa-polisi

Kapolres Blitar Kota AKBP Danang Setiyo PS saat memberikan keterangan, Selasa (2/1/2023).  (Sumber: KOMPAS.COM/ASIP HASANI .)

Penulis : Isnaya Helmi | Editor : Edy A. Putra

BLITAR, KOMPAS.TV – Polisi mengungkap identitas dua mayat membusuk yang ditemukan di rumah penitipan hewan di Kota Blitar, Jawa Timur pada Senin (1/1/2024).

“Korban pertama atas nama Ragil Sukarno Utomo, usia 50 tahun dan kedua Luciani Santoso berusia 53 tahun,” kata Kapolres Blitar Kota AKBP Danang Setiyo PS di Mapolres Blitar Kota, Selasa (2/1/2023).

Menurut penjelasannya, kedua jasad tersebut berjenis kelamin perempuan.

Danang mengatakan pihaknya menduga kedua mayat tersebut merupakan korban pembunuhan. Pasalnya, tidak ada tanda-tanda pembobolan maupun perusakan pintu di tempat kejadian perkara (TKP).

“Kami duga demikian (pembunuhan),” ujarnya.

“Karena pintu pagar depan terkunci, tergembok. Tidak ada tanda-tanda perampokan atau pencurian,” jelasnya.

Meskipun demikian, kata Danang, polisi mendapati sejumlah barang milik korban hilang.

Adapun barang yang hilang antara lain ponsel korban dan DVR (digital video recorder) kamera CCTV.

Baca Juga: Geger Penemuan 2 Mayat Membusuk di Rumah Penitipan Hewan di Blitar, Begini Kronologinya

Danang mengungkapkan, rumah yang menjadi tempat penemuan dua mayat perempuan itu merupakan selter alias penampungan anjing dan kucing. Izin selter tersebut juga tengah didalami polisi.

Polisi sudah memeriksa lima saksi, salah satunya seorang pria berinisial AF, pekerja di rumah korban.

Diketahui, AF juga selama ini tinggal di rumah tersebut bersama kedua korban.

“Di lokasi ada satu orang pekerja. Jadi rumah itu dihuni 3 orang, (yaitu) 2 perempuan dan 1 laki-laki, AF. Sedang kita dalami, pemeriksaan terkait pekerjaan sehari-hari AF dan keterkaitannya dengan kejadian itu,” jelas Danang, dikutip dari Kompas.com.

Diberitakan Kompas.tv sebelumnya, dua mayat yang sudah mulai membusuk ditemukan warga di sebuah rumah di Jalan Sulawesi, Kelurahan Karangtengah, Kota Blitar pada Senin (1/1/2024) sore.

Ketua RW setempat, Siswanto, menyebut dua mayat tersebut pertama kali dilaporkan oleh warga sekitar yang mencium bau menyengat dari rumah yang dijadikan https://masurip.org/ tempat penitipan hewan tersebut.

Meski mayat sulit dikenali, Siswanto menduga dua jasad yang ditemukan itu merupakan pemilik rumah sekaligus pemilik usaha penitipan hewan yang berinisial RSU, usia sekitar 47 tahun dan seorang asisten rumah tangga (ART).

Cita Rasa Kopi PTPN I Regional 5 Makin Mempesona, Ekspor Merambat ke Eropa, Amerika, hingga Arab

cita-rasa-kopi-ptpn-i-regional-5-makin-mempesona-ekspor-merambat-ke-eropa-amerika-hingga-arab

Proses sun drying kopi arabika di Kebun PTPN I Regional 5, Bondowoso (Sumber: PTPN Group (Ali Masduki))

Penulis : KompasTV Pontianak

SURABAYA, KOMPAS.TV – Kopi jenis robusta dan arabica asal Indonesia kini semakin digandrungi warga dari berbagai negara. Cita rasa yang khas membuat kopi dengan sebutan java coffe ini semakin menarik perhatian para penikmat kopi di belahan dunia. Hal ini terbukti dari tingginya permintaan ekspor kopi ke sejumlah negara. Tak hanya Eropa hingga Amerika, namun juga sudah merambat hingga ke Saudi Arabia.

Permintaan ekspor yang terus konsisten setiap tahunnya semakin meneguhkan bahwa Indonesia merupakan negara penghasil kopi terbesar di dunia. Hingga November 2023, PTPN I Regional 5 yang dahulu PT Perkebunan Nusantara XII sudah mengekspor lebih dari 1.300 ton kopi ke berbagai negara.  Mulai dari Amerika Serikat, Arab Saudi, Inggris, Norwegia, Jerman hingga Italia. Jumlah kopi yang  diekspor diantaranya kopi arabika sebanyak 601 ton dan kopi robusta sebanyak 792 ton kopi.

Region Head Regional 5 PTPN I, Ir. Winarto mengatakan Regional 5 PTPN I merupakan salah satu produsen kopi terbesar di wilayah Jawa Timur yang memproduksi Kopi Arabika dan Kopi Robusta. Kopi ekspor yang sudah ada sejak zaman Belanda ini terkenal dengan  brand “Java Coffee”.

“Sesuatu yang luar biasa, tahun ini PTPN I Regional 5 telah melakukan ekspor kopi arabika sebanyak 601 ton ke beberapa negara, diantaranya Amerika Serikat, Arab Saudi, Inggris, Norwegia dan Jerman,” kata Winarto.

Sedangkan kopi robusta yang telah diekspor sebanyak 702 ton ke Italia dan Inggris.

Java Coffee Sudah Tersertifikasi Rainforest Alliance

Menurut Winarto, produk kopi PTPN I Regional 5 telah tersertifikasi Rainforest Alliance dan Sistem Jaminan Halal. Penerapan Standart Pertanian Lestari dalam proses bisnis perkebunan kopi sudah dipenuhi dan dijalankan dengan baik.

Winarto juga menambahkan kopi PTPN I Regional 5 terkenal dengan produk kopi Specialty Arabika dan Fine Robusta yang sangat diminati di pasar luar negeri. Kopi tersebut memiliki kualitas tinggi dengan cita rasa yang khas. Winarto mengaku Nilai yang diperoleh dari penjualan ekspor kopi Arabika dan Robusta ini total sebanyak US$ 6.600.000.

“Ekspor kopi ke negara Eropa dan Amerika saat ini terus meningkat pasca pandemi Covid-19,” tambah Winarto

Winarto menilai minat dan kecenderungan buyer Eropa dan Amerika terhadap kopi PTPN I Regional 5 harus dijadikan momentum untuk terus mendorong pemasaran ekspor kopi dari Indonesia, baik Kopi Robusta maupun Arabika.

Winarto mengatakan peningkatkan konsumsi kopi di dunia serta tingginya antusiasme pengusaha kopi baru merupakan salah satu peluang yang harus dimanfaatkan PTPN I Regional 5 untuk makin meningkatkan produksi kopi. Sehingga akan dapat meningkatkan ekspor kopi ke pasar internasional.

Semakin Tingkatkan Kesejahteraan Karyawan,Masyarakat Sekitar dan Petani

Melalui sertifikasi Rainforest Alliance, Winarto berharap hal ini bisa menjadi  solusi eksis di pasar Eropa yang telah menerapkan peraturan deforestasi (Eropean Union Law For Products From Deforestation-free Areas (EUDR)).

Selain itu, juga berharap kopi yang diproduksi mampu meningkatkan kesejahteraan karyawan dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat sekitar kebun.

“Penerapan standar pertanian lestari yang dilakukan dalam proses bisnis perkebunan dapat menjadi solusi mewujudkan lingkungan yang terjaga kelestariannya,”ucap  Winarto.

Salah satu upaya untuk mewujudkan kesejahteraan para petani kopi, yakni dengan menerapkan Program Makmur Kopi Nusantara. PMO Kopi Nusantara sendiri dibentuk oleh Kementerian BUMN dengan tujuan untuk menciptakan ekosistem industri kopi di Indonesia yang berdaya saing global.

Melalui program Makmur Kopi, para petani mendapatkan pendampingan, mulai dari budidaya, pengolahan, pembiayaan hingga pemasaran. Tujuan PMO Kopi Nusantara untuk  menaikkan produktivitas dan kualitas kopi arabika dari hulu. Kedua, menyambungkan ekosistem dari hulu ke hilir agar produktivitas dan kualitas meningkat.

Keinginan meningkatkan kualitas dan produktivitas kopi juga untuk menunjang kemampuan Indonesia  dalam mengekspor kopi jenis arabika ke luar negeri. Program tersebut https://sayurkana.com mendampingi petani dalam hal budidaya Kopi yang sesuai dengan kaidah good agriculture practices baik dari sisi on farm maupun off farm sehingga hasil produksi dan kualitas kopi petani meningkat dan dapat diterima pasar global.

Polisi Sebut 2 Mayat yang Ditemukan di Selter Anjing Korban Pembunuhan, 4 Ponsel dan DVR CCTV Hilang

polisi-sebut-2-mayat-yang-ditemukan-di-selter-anjing-korban-pembunuhan-4-ponsel-dan-dvr-cctv-hilang

Kapolres Blitar Kota AKBP Danang Setiyo. (Sumber: Dok. Polres Blitar Kota)

Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Vyara Lestari

BLITAR, KOMPAS.TV – Polres Blitar Kota menyebut dua mayat yang ditemukan di tempat penitipan hewan atau selter anjing di Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Jawa Timur, merupakan korban pembunuhan.

Demikian hal tersebut disampaikan oleh Kapolres Blitar Kota AKBP Danang Setiyo. Danang menduga kedua mayat yang ditemukan dengan identitas Ragil Sukarno Utomo alias Sinyo (50) dan Luciani Santoso (53) adalah korban pembunuhan.

“Untuk motif belum tahu, pelakunya juga belum kami tetapkan, masih pemeriksaan mendetail,” kata Danang Setiyo di Blitar pada Selasa (2/1/2024).

Baca Juga: Update Kasus Penemuan 2 Mayat di Blitar: Identitas Terungkap, Satu Pekerja Diperiksa Polisi

Danang mengatakan pihaknya telah memeriksa sebanyak lima orang sebagai saksi. Ia menyebut bukan tidak mungkin saksi-saksi yang akan diperiksa bertambah. 

“Untuk saksi, sampai hari ini ada lima yang kami mintai keterangan dan nanti akan berkembang sesuai dengan hasil pemeriksaan saksi tersebut,” ujarnya.

Selain itu, kata Danang, polisi juga memeriksa secara intensif seseorang berinisial AF, yang diketahui juga bekerja di selter tersebut. Kendati begitu, polisi belum menetapkan tersangka dalam perkara ini. 

Adapun polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kejadian. Hasilnya, diketahui terdapat sejumlah barang hilang, antara lain DVR CCTV dan empat telepon seluler atau ponsel milik korban.

Selain itu, polisi juga menyita sejumlah barang bukti berupa golok berukuran 50 sentimeter yang berada di depan pintu dapur.

Baca Juga: Kasus Penemuan 2 Mayat Membusuk di Blitar: Polisi Duga Ada Ketidakwajaran-Datangkan Tim Forensik

Saat penyisiran jejak, diketahui bahwa rumah itu dalam keadaan pintu gerbang terkunci dari dalam, dengan ukuran panjang gerbang 5 meter, dan lampu rumah padam. Untuk boks tempat DVR di dalam kamar tidur, telah dirusak dan diambil.

Di lokasi selter itu juga terdapat puluhan ekor anjing serta kucing. Beberapa di antaranya ada di dalam kandang besar, namun ada yang bebas di luar rumah. Hingga kini, bangunan rumah tempat korban ditemukan masih diberi garis polisi.https://www.youtube.com/embed/7BW1IBCJk3M?rel=0

Sebelumnya, dua orang perempuan yang diketahui bernama Ragil Sukarno Utomo alias Sinyo (50) serta Luciani Santoso (53) meninggal dunia di selter anjing itu. Keduanya ditemukan pada Senin (1/1), dari aduan warga yang mencium bau tidak sedap.

Selter itu diketahui milik Ragil, namun untuk perizinan masih dalam penyelidikan. Selter itu juga diketahui tertutup dari aktivitas warga sekitar dan selalu digembok oleh pemilik selter.

Keduanya ditemukan meninggal dunia. Satu jenazah tergeletak di depan teras dengan posisi tengkurap dan kepala di sebelah barat.

Baca Juga: Geger Penemuan 2 Mayat Membusuk di Rumah Penitipan Hewan di Blitar, Begini Kronologinya

Sedangkan satu jenazah lagi ditemukan di dalam ruangan dapur dengan posisi tengkurap dan kepala menghadap ke sebelah timur. 

Pintu dapur juga diketahui tertutup. Keduanya ditemukan https://kolechai.com sudah mulai membusuk sehingga mengeluarkan bau tidak sedap.

Detik-Detik Tetangga Ketakutan saat James Tunjukkan Istrinya yang Sudah Dimutilasi, Langsung Kabur

detik-detik-tetangga-ketakutan-saat-james-tunjukkan-istrinya-yang-sudah-dimutilasi-langsung-kabur

Edi Suwito, tetangga James Loodewyk Tomatala (61), suami yang tega membunuh dan memutilasi tubuh istrinya, Ni Made Sutarini (55), di Malang, Jawa Timur. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Vyara Lestari

MALANG, KOMPAS.TV – Edi Suwito, tetangga James Loodewyk Tomatala (61), suami yang tega membunuh dan memutilasi istrinya di Malang, Jawa Timur, menceritakan detik-detik ketika ia diperlihatkan potongan tubuh korban oleh pelaku.

Sebelum diperlihatkan tubuh korban Ni Made Sutarini (55) oleh pelaku James, awalnya Edi dimintai tolong untuk mengangkat barang di rumah pelaku. 

Saat itu, Edi tidak menaruh curiga apa pun kepada James. Sebab, ia berpikir paling-paling barang yang diangkat hanya kursi atau lemari.

Baca Juga: Fakta Sadis James Mutilasi Istri Jadi 10 Bagian, Potongan Tubuh Ditaruh di Ember Halaman Rumah

Saya dimintai bantuan, dimintai tolong angkat barang. Saya ndak punya pikiran apa-apa, saya kira yang diangkat itu kursi atau lemari,” kata Edi pada Minggu (31/12/2023).

Berangkatlah Edi kemudian ke rumah James. Setelah masuk ke dalam rumah, James mengatakan kalau istrinya yang pergi kini sudah pulang ke rumah. 

Mendengar kabar itu, Edi mengaku turut senang.

“Setelah saya ke sini, dia ngomong ‘istri saya sudah pulang’. Ya saya ngomong, ‘Alhamdulillah kalau sudah pulang’,” ucap Edi mengulang ucapannya pada pelaku.

Namun, situasi berubah mencekam tatkala https://jusnarte.com James menunjukkan potongan tubuh istrinya yang sudah dimutilasi di dalam ember kepada Edi.

“Setelah itu, saya ditunjukin, ‘Itu lho istri saya’ (sambil menunjuk ember berisi potongan tubuh). Saya langsung lemas.”

Gempa Sumedang: Pemprov Jabar Siapkan Tenda Khusus Opname dan Operasi bagi Pasien yang Alami Trauma

gempa-sumedang-pemprov-jabar-siapkan-tenda-khusus-opname-dan-operasi-bagi-pasien-yang-alami-trauma

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat akan menyiapkan tenda khusus opname dan operasi bagi pasien RSUD Sumedang yang mengalami trauma. Seperti yang diketahui, gempa berkekuatan M 4,8 mengguncang Sumedang pada Minggu (31/12/2023). (Sumber: Pemprov Jabar)

Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Vyara Lestari

BANDUNG, KOMPAS.TV – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat akan menyiapkan tenda khusus opname dan operasi bagi pasien RSUD Sumedang yang mengalami trauma.

Seperti yang diketahui, gempa berkekuatan M 4,8 mengguncang Sumedang pada Minggu (31/12/2023).

Gempa susulan pun masih sering terjadi, salah satunya pada Senin (1/12/2023) kemarin yang berkekuatan M 4,4.

Terkait hal ini, Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin langsung berkoordinasi dengan berbagai stakeholders untuk fokus membantu pasien yang berada di RSUD Sumedang. 

Sumedang kemarin gempa lagi dan ada beberapa kerusakan lagi di rumah sakit. Fokus kami terutama di rumah sakit. Kemarin sore ada asesmen dari Kementerian PUPR sudah bisa kembali ke ruang opname,” kata Bey saat meninjau Terowongan Nanjung di Kabupaten Bandung, Selasa (2/1/2024), dikutip dari laman resmi Pemprov Jabar.

Namun, Bey mengatakan banyak pasien di RSUD Sumedang yang mengalami trauma karena masih sering terjadinya gempa susulan dengan berbagai kekuatan.

Maka dari itu, Pemprov Jabar telah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk menghadirkan dua tenda sebagai ruang opname dan satu tenda ruangan operasi. 

“Karena terjadi gempa lagi, ada pasien yang kita juga mengertilah kalau mereka itu trauma dan khawatir gempa lagi. Kalaupun secara teknis RSUD itu baik kondisinya, tapi 48 pasien kembali ke tenda dan hari ini Kemenkes akan mengirimkan dua tenda untuk opname dan satu tenda untuk ruang operasi,” ujarnya.

Baca Juga: Sumedang Diguncang 6 Kali Gempa, 400 Bangunan Rusak, 500 Orang Mengungsi

“Jadi memang (tenda) standar kesehatan dan juga sudah jelas bukan tenda pengungsi digunakan untuk pasien, melainkan tenda khusus rumah sakit,” terang Bey.

Bey menyatakan, menurut data sementara, jumlah total pengungsi mencapai 548 orang. Adapun rumah yang mengalami kerusakan ringan berjumlah 303, sedangkan yang rusak sedang berjumlah 92, dan yang rusak berat sebanyak 69.

Selain itu, terdapat 14 fasilitas pendidikan, 7 tempat ibadah, dan 2 sarana umum yang juga mengalami kerusakan.

“Itu data sementara dan sudah tanggap darurat, artinya pemerintah akan memperbaiki,” ucapnya.

Sementara mengenai viralnya video Twin Tunnel Tol https://kueceng.com Cisumdawu yang mengalami retak akibat gempa, Bey mengatakan bahwa Kementerian PUPR sudah memastikan keamanannya bagi pengendara yang akan menggunakan Tol Cisumdawu melewati terowongan kembar itu. 

Bareksrim Polri Tangkap Penyebar Ujaran Kebencian Rasisme ke Pendukung Lukas Enembe

bareksrim-polri-tangkap-penyebar-ujaran-kebencian-rasisme-ke-pendukung-lukas-enembe

Warga membawa peti jenazah mantan Gubernur Papua Lukas Enembe ke tempat pemakaman, Kota Jayapura, Papua, Kamis (28/12/2023). (Sumber: ANTARA FOTO/Gusti Tanati/rwa)

Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV – Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri menangkap pelaku penyebar ujaran kebencian ras dan etnis terhadap pendukung Lukas Enembe di media sosial TikTok.

Kasubdit 1 Dittipidsiber Bareskrim Polri Kombes Pol. Jefri Dian Juniarta mengungkapkan identitas pelaku penyebar ujaran kebencian itu diketahui laki-laki berinisial AB.

Baca Juga: Pangdam Cendrawasih Tuding KNPB dan ULMWP di Balik Kerusuhan Arak-arakan Jenazah Lukas Enembe

“Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri menangkap seorang laki-laki berinisial AB (30) atas dugaan menyebarkan ujaran kebencian (hate speech) melalui TikTok,” kata Jefri di Jakarta, Selasa (2/1/2024).

Jefri mengatakan, pelaku AB ditangkap pada hari Sabtu (30/12/2023) pukul 21.30 WIB di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Dalam penangkapan tersebut, polisi menyita satu unit ponsel, wig atau rambut palsu, kaus, blazer, dan kacamata. Diketahui, barang-barang itu merupakan milik pelaku saat membuat konten video.

Jefri menjelaskan bahwa penangkapan tersebut dilakukan pihaknya karena yang bersangkutan menyebarkan ujaran kebencian melalui akun TikTok bernama @presiden_ono_niha.

Melalui akun tersebut, lanjut Jefri, pelaku mengunggah konten-konten video yang dapat menimbulkan rasa kebencian terhadap aksi pendukung Lukas Enembe saat penjemputan dan pemakaman Lukas Enembe di Papua, Jumat (29/12/23).

Baca Juga: Jenazah Lukas Enembe Akhirnya Dimakamkan, Warga Papua Beri Penghormatan Terakhir

Atas perbuatannya, pelaku AB dijerat Pasal 45A ayat (2) juncto Pasal 28 ayat (2) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) dan/atau Pasal 16 jo. Pasal 4 huruf b angka 2 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi RAS dan Etnis dan/atau Pasal 156 KUHP.https://www.youtube.com/embed/XRmSBp6y1HM?rel=0

Dalam kesempatan itu, dia turut memastikan bila Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri akan terus bekerja sama, baik dengan kementerian/lembaga maupun pegiat media sosial, untuk meningkatkan literasi digital masyarakat agar terhindar dari hoaks.

Polisi juga akan terus berusaha untuk mencegah https://bagaimanacaraya.com meningkatnya potensi misinformasi hingga ujaran kebencian bertebaran di ruang siber dengan memperbanyak konten yang positif.

“Proses hukum ini adalah wujud komitmen Siber Polri dalam menjaga ruang siber dari konten negatif yang berpotensi merusak persatuan bangsa,” kata Jefri.