Dukungan Menteri Untuk Pasangan Prabowo-Gibran Jadi Perdebatan

Erfandi Syaqroni: Hari-hari Ini Sungguh Memprihatinkan

Erfandi Syaqroni, Jubir Ganjar-Mahfud. Foto: Dok. Rakyat Merdeka/rm.id
Erfandi Syaqroni, Jubir Ganjar-Mahfud. Foto: Dok. Rakyat Merdeka/rm.id

RM.id  Rakyat Merdeka – Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan dukungan kepada Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden (Capres-Cawapres) nomor urut 2, Prabowo SubiantoGibran Rakabuming Raka.

Dukungan Luhut kepada Prabowo-Gibran, muncul lewat akun resmi Instagram-nya @luhut.pandjaitan. Ada beberapa faktor mengapa Luhut mendukung Prabowo ketimbang calon lain.

Yang pertama, demi keberlanjutan program pemerintahan Presiden Joko Widodo yang selama ini dianggap baik dan bermanfaat bagi rakyat Indonesia.

“Kita pilih orang yang tepat menjadi presiden Republik Indonesia. Tanggal 14 ini tepat. Saya pribadi memilih Pak Prabowo dengan alasan yang sangat sederhana, berkelanjutan,” ujar dia dalam unggahan akun Instagram-nya, Sabtu (3/2/2024).

Selain itu, menurut Luhut, Prabowo adalah sosok penuh semangat NKRI dan mampu membuktikan keberhasilannya pada masa lalu.

“Saya, sekali lagi, Luhut Binsar Pandjaitan pilih Prabowo karena menurut saya dia pilihan terbaik untuk saat ini, dan itu akan membawa kemajuan dan membawa keberlanjutan Indonesia,” ucapnya.

Dukungan Luhut ke Prabowo ini, direspons Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Mahfud. Jubir TPN Ganjar-Mahfud, Erfandi Syaqroni mengatakan, tidak etis jika menteri secara terang-terangan mendukung paslon tertentu.

Jubir Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Herman Khaeron menganggap kritikan tersebut lebay (berlebihan). Menurutnya, menteri itu kan jabatan politik. “Selama mengikuti tata peraturan perundang-undangan yang ada, itu sah-sah saja,” balasnya.

Untuk lebih jelasnya, berikut wawancara dengan Erfandi Syakroni terkait dukungan Luhut kepada Prabowo.

Mendekati waktu pencoblosan, Luhut terang-terangan mendukung Prabowo-Gibran. Bagaimana tanggapan Anda?

Mendukung itu urusan personal. Yang jelas, Ganjar-Mahfud didukung rakyat. Tapi, menjadi tidak etis jika menteri, termasuk pak Luhut terang-terangan di publik mendukung paslon tertentu.

Apakah menteri perlu cuti untuk urusan mendukung seperti ini?

Saya kira kalau menteri, termasuk Pak Luhut mendukung, dengan ikut kampanye, maka berdasarkan PP 53 Tahun 2023 yang direvisi Presiden Jokowi, sebaiknya cuti. PP itu mensyaratkan harus cuti sebagai menteri.

Kalau Pak Luhut mau turun gunung ikut kampanye, sebaiknya ajukan cuti kepada Presiden Jokowi. Itu harus diawasi Bawaslu.

Sepertinya Anda keberatan ya?

Hari-hari ini, kehidupan politik sungguh sangat memprihatinkan. Para guru besar dari kampus-kampus terkenal mengkritik pejabat negara yang diduga tidak lagi netral, malah seakan tidak didengar.

Padahal, niat baik para guru besar itu mengingatkan, sebagai rambu bagi pejabat pemerintahan. Tapi sangat disayangkan, ditanggapi dengan sikap politis.

Bagaimana Anda melihat kondisi itu?

Saat ini, yang terbentuk di masyarakat, seakan-akan terjadi perbedaan kepentingan antara pejabat negara Vs rakyat bersama akademisi.

Nah, saya kira Presiden berikut menteri-menterinya, termasuk Pak Luhut bisa membaca suasana ini dengan bijak.

Apakah dukungan Luhut untuk Prabowo-Gibran berpengaruh buruk bagi Ganjar-Mahfud, sehingga Anda berpandangan begitu?

Ganjar-Mahfud menghargai setiap sikap politik, selama tidak melanggar hukum dan etika. Ganjar Mahfud akan tetap fokus kepada kepentingan rakyat, bukan kepentingan pejabat. https://nanasapel.com/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*